Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama
yang mementingkan keindahan bahasa, pemadatan makna kata, dan bentuk
penulisannya berbait-bait.
Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut:
1. Bersajak
a b-a b
2. Satu
bait terdiri atas 4 baris
3. Satu
baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
4. Baris 1
dan 2 disebut sampiran
5. Baris 3
dan 4 disebut isi
PANTUN
(ANAK-ANAK) JENAKA
Limau
purut ditepi rawa,
Buah
dilantinng belum masak.
Sakit
perut sebab tertawa,
Melihat
kucing duduk berbedak.
Pergi ke pasar naik becak,
Sampai
disana membeli topi.
Aku
tertawa terbahak-bahak,
Melihat
monyet memakai
dasi.
|
Jalan-jalan ke Ambarawa,
Oleh-oleh buah leci.
Hati siapa takkan tertawa,
Melihat kera memakai peci.
PANTUN REMAJA (PERCINTAAN)
Kuambil
satu jatuh tiga.
Ilmu apa
yang kau pakai,
Sehingga
aku jatuh cinta.
Ikan kecil ada seribu,
Ikan
besar ada dipasar.
Bila
kecil disayang ibu,
Bila
besar disayang pacar.
Disana ada pohon jambu.
Bolehkah aku minta fotomu,
Dikala aku sedang rindu.
PANTUN ORANG TUA
Lebat daun bunga tanjung,
Berbau harum bunga cempaka.
Adat dijaga pusaka dijunjung,
Baru terpeliharalah ada pusaka.
Dengar
kisah suatu riwayat,
Raja
di desa negeri kembayat.
Dikarang
fakir dijadikan hikayat,
Dibuat
syair serta berniat.
Menanam kelapa dipulau di pulau Bukum,
Tinggi sedepa sudah berbuah.
Adat bermula dari hukun,
Hukum bersandar di Kitabullah.
Kain
baju penuh dengan kutu,
Lumayan
kalau kehujanan.
Bermain
janganlah lupa waktu,
Kita harus ingat pada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar